Talkshow Interaktif Peningkatan Kepesertaan KB
KLATEN, (01/08/2023) Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DISSOSP3APPKB) Kabupaten Klaten kembali mengadakan talkshow Interaktif. Bertempat di Radio Candi Sewu yang beralamat di Jl.Bayangkara, Tonggalan Klaten. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Klaten ke 219. Pada Talkshow interaktif ini pendengar dapat memberikan respon kepada narasumber berupa pertanyaan , kritik maupun saran.Tema yang dibahas kali ini adalah Peningkatan Kepesertaan KB.
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk mengendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk serta membentuk Keluarga berkualitas. Sebagai Narasumber pada Talkshow Interaktif ini Sub Koordinator Pengendalian Penduduk dan Keluarga, Fitriyani, S.KM serta Penyuluh Keluarga Berencana Nisa Nursita,SE.
Dijelaskan oleh Fitiyani bahwa tujuan KB adalah membentuk Keluarga Kecil sesuai dengan sosial ekonomi keluarga dengan cara mengatur kelahiran anak untuk mewujudkan keluarga bahagia dan sejahtera. Selain itu tujuan Program KB merupakan salah satu cara pencegahan Stunting. Data Pasangan Usia Subur (PUS) di Kabupaten Klaten adalah 187.417. Data Kesertaan KB Klaten/Peserta Aktif 126.106, (67, 29 %) sedangkan Data Unmeetneed/PUS bukan peserta KB : 17,04 %. Ada keuntungan ber-Kb terutama bagi Ibu dapat mencegah anemia. Selain itu mencegah perdarahan yang terlalu banyak saat persalinan, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan serta meningkatkan keharmonisan keluarga. Manfaat lainnya adalah mengoptimalkan tumbuh kembang anak.
Mengenai dampak Program KB Dalam melaksanakan program KB tentunya memiliki dampak baik /dampak positif, yaitu penurunan angka kepadatan penduduk, penanggulangan kesehatan reproduksi, peningkatan kesejahteraan keluarga.
Pasangan Usia Subur (PUS) dapat memilih jenis alat Kontrasepsi yang akan digunakan. Bagi PUS yang telah memiliki anak lebih dari 2 dapat menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang seperti : IUD, dan Implan. Kemudian bagi PUS yang tidak menginginkan memiliki anak lagi dapat memilih KB dengan Metode Opersi Wanita (MOW) dan Metode Operasi Pria (MOP) atau yang lebih sering disebut metode steril.
Selajutnya dijelaskan oleh Fitriyani tempat Pelayanan KB berdasarkan pada SK No 463 /155 /Th 2023 Tanggal 28 April 2023 tentang PENUNJUKAN FASILITAS KESEHATAN KELUARGA BERENCANA PENERIMA ALAT DAN OBAT KONTRASEPSI DI KABUPATEN KLATEN TAHUN 2023 terdapat 95 faskes terdiri dari 34 faskes kb pemerintah 34 puskesmas, klinik pratama kartika kodim, klinik pratama polres, rsup soeradji TN, RSUD Bagaswaras, 57 faskes Kb swasta
Prosedur untuk Pelayanan KB;
- Calon akseptor yang punya BPJS bias langsung ke Faskes KB yang ada dan sudah bekerjasama dg BPJS
- Calon akseptor yang tidak mempunya BPJS bisa dilayani di kegiatan 2 momentum .
Materi KBPP diterangkan oleh Nisa Nursita yaitu Pelayanan KBPP adalah pelayanan KB yang diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu 42 hari atau 6 minggu. KB Pasca Persalinan (PP)merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan metode/ alat/ obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari/ 6 minggu setelah melahirkan, dengan tujuan mengatur jarak kelahiran, jarak kehamilan, dan menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga setiap keluarga dapat merencanakan kehamilan yang aman dan sehat.
Di klaten sdh ada SE Bupati terkait KBPP 460/259.1/15 tgl 14 april 2023 tentang Pelayanan KB PP dalam rangka percepatan penurunan stunting
Capaian KBPP Klaten 48, 73 % persen, sehingga masih ada 52 %, dan KB PP MKJP 76, 34 % persen ibu bersalin belum menggunakan KBPP. Padahal selain mencegah kelahiran bayi yang berisiko stunting, KBPP sangat berkontribusi dalam mencegah kematian ibu dan anak. Melihat capaian KBPP yang belum maksimal tersebut maka para pengelola program KB dan Faskes di lapangan diharapkan dapat memberikan promosi dan konseling terhadap PUS karena mereka mempunyai pengaruh yang besar dalam meningkatkan motivasi ber-KB PUS.
Berdasarkan hasil Pendataan Keluarga tahun 2021 (PK-21), ada 13 alasan utama tidak ber-KB para pasangan usia subur (PUS) yang bukan peserta KB. 1. ingin hamil atau punya anak, 2. mengenai alasan kesehatan, 3. akibat efek samping, 4. infertilitas/menopause, 5. suami/keluarga menolak, 6. suami tinggal jauh/jarang berhubungan, 7. tidak ada alat/obat/cara KB yang cocok. 8. tidak tahu tentang KB, 9. alasan agama, 10. biaya mahal, 11. berkaitan dengan tempat pelayanan jauh, 12. berkaitan dengan alat/obat/cara KB tidak tersedia, 13. tidak ada petugas pelayanan KB.
- “Untuk itu, diperlukan upaya untuk peningkatan promosi dan konseling KBPP secara komprehensif untuk memperkuat peran dan dukungan dari pengelola program KB dan Faskes dalam meningkatkan cakupan pelayanan KBPP
- program KB menjadi kunci penting dalam menurunkan stunting nasional. Karena itu, BKKBN terus menggenjot program KB diseluruh daerah. KB penting sekali mencegah stunting. Kunci menurunkan stunting asalkan jumlah anak jangan terlalu banyak dan jaraknya jangan kurang dari 3 tahun.
- kunci pencegahan stunting : 1.Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan oleh ibu dengan dukungan suami dan keluarga di rumah. 2) Makan makanan bergizi seimbang, dengan sayur dan protein hewani. 3) Hidup bersih dan sehat, dimulai dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir setelah aktivitas luar dan sebelum makan